Cute Kiwi tyan's_blog: Jatim Dominasi Kejurnas Atletik

Jatim Dominasi Kejurnas Atletik


Jawa Timur mendominasi perolehan emas pada Kejuaraan Nasional Atletik hari pertama di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (4/8). Tiga emas disabet dari nomor lempar cakram putra, nomor lari 110 meter gawang putra, dan nomor lompat tinggi putri.

Edy Zakaria mencatat waktu 14,85 detik di nomor lari 110 meter gawang putra. Catatan waktu itu tidak memecahkan rekor yang ia buat pada Kejuaraan Nasional Atletik 2004 dengan waktu 14,11 detik.

Di nomor lempar cakram, Hermanto melempar sejauh 47,86 meter. Lemparan itu memecahkan rekor nomor yang sama yang dibuat Taufik Nurahman pada Kejuaraan Atletik Yunior, Mei 2010, sejauh 44,7 meter.

Lucia Febriyani melompat setinggi 1,68 meter di lompat tinggi putri. Namun, lompatan itu belum memecahkan rekor yang dibuat Nini Patrona pada Kejuaraan Nasional Atletik 1989 dengan lompatan 1,77 meter.

Selain tiga emas, Jatim juga merebut 1 perak dan 1 perunggu. Di belakang Jatim, Jawa Tengah meraih 2 perak dan 1 perunggu. Sementara DKI Jakarta mendapat 1 emas dan 1 perunggu.

Selain diikuti atlet-atlet trek dari daerah, kejuaraan juga diikuti atlet-atlet pelatnas Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). Mereka antara lain adalah Dedeh Erawati dan Agustine Bawele di nomor 100 meter gawang putri.

Dedeh menyumbangkan emas pertama untuk DKI Jakarta dengan catatan waktu 13,45 detik, sementara Agustine Bawele 14,40 detik. Dedeh memang tidak berhasil memecahkan rekor yang ia buat pada Kejuaraan Nasional Atletik 2009, 13,23 detik. Namun, ia tetap menampilkan performa prima pada kejuaraan nasional ini setelah kembali dari latih tanding di Jerman. Sementara Agustine Bawele berlomba dengan cedera di paha kiri yang ia peroleh selama latih tanding di Jerman.

”Saya selalu berpikir pertandingan adalah pesta. Jadi saya mempersiapkannya dengan baik,” ujar Dedeh.

Di kejuaraan nasional ini pula beberapa atlet trek tidak bisa turun berlomba karena masalah transfer. Salah satunya adalah sprinter 100 meter putra, Suryo Agung Wibowo. Dengan alasan selama ini berlatih dan lebih banyak tinggal di Jakarta, Suryo memilih pindah ke DKI Jakarta. Namun, proses transfer dari Jawa Tengah ke DKI Jakarta tidak berjalan mulus.

Ketua Umum PB PASI, Muhammad Bob Hasan mengatakan, Suryo sebenarnya didaftarkan ikut dalam kejuaraan itu. Namun, pendaftaran dilakukan Pengprov DKI Jakarta dan Jawa Tengah. ”Karena didaftarkan dua provinsi dan belum ada kejelasan Suryo akan bermain untuk provinsi mana, Suryo hanya boleh bermain satu kali pada hari terakhir,” ujar Bob Hasan, yang mengharapkan kejuaraan nasional ini bisa memunculkan wajah-wajah baru di atletik.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 tyan's_blog. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy